Sabtu, 28 Maret 2009

cinta..cinta..


KETIKA CINTA BERTEPUK SEBELAH TANGAN
Cinta merupakan salah satu anugerah yang Allah berikan kepada mahluknya dengan nilai yang tak terhingga. Cinta yang diberikan kepada mahluknya itu menjadikan kehidupan di dunia semakin berwarna. Kehidupan di dunia apabila tidak ada cinta, maka kehidupan itu akan terasa sangat hampa. Bagaimana tidak, ketika cinta tidak lagi ada dalam kehidupan manusia, kehidupan manusia itu akan dipenuhi oleh rasa iri dan dengki antar manusia, saling dendam antar satu dengan yang lainnya, maka saat itulah dunia sudah tidak lagi kehilatan dan dirasakan indah. Manusia tidak lagi memiliki rasa belas kasihan kepada orang yang lemah, tidak lagi seorang ibu mengandung, melahirkan, menyusui dan merawatnya anaknya sampai anak itu tumbuh dewasa, seorang yang kaya sudah tidak lagi perduli kepada tetangganya yang tidak dapat mendapatkan makanan untuk menyambung hidupnya, seorang penguasa sudah tidak lagi memikirkan dan memperhatikan rakyatnya, apabila mereka semua sudah tidak memiliki kasih sayang antar sesama.
Cinta yang di anugerahkan Allah kepada manusia akan membawa kehidupan di dunia ini menjadi damai, tentram, dan akan tercipta kehidupan yang harmonis antar umat manusia. Cinta yang menjadikan manusia mempunyai rasa peduli kepada manusia yang lainnya. Cinta itulah yang akan membawa manusia kepada kebahagiaan yang abadi, yaitu kebahagiaan yang diperoleh ketika di dunia, lebih-lebih kebahagiaan yang dihadiahkan Allah kepada mahluknya ketika memasuki negeri abadi, negeri akherat.
Dalam kenyataannya, Allah SWT. menganugerahkan cinta sangatlah beragam bentuknya. Ada cinta Tuhan kepada mahluknya atau sebaliknya, cinta seorang Rasul kepada umatnya atau sebaliknya, cinta ibu kepada putra-puterinya, cinta seorang penguasa kepada rakyatnya, serta ada pula cinta yang dianugerahkan Allah kepada mahluk dalam bentuk cinta kepada lawan jenis. Cinta kepada lawan jenis merupakan salah satu cinta yang sudah Allah anugerahkan kepada mahluknya, yaitu manusia. Adanya cinta itu sudah Allah perlihatkan sejak manusia pertama kali diciptakan. Ketika Allah menciptakan seorang manusia pertama yaitu Adam, dan ketika Adam sudah diciptakan kemudian Allah tempatkan adam di tempat yang luar biasa indahnya, tempat yang semua orang berharap untuk bisa tinggal disana, tempat itu adalah surga. Tapi ternyata, tempat tinggal yang sudah Allah berikan kepada Adam yang di dalamnya dipenuhi dengan fasilitas super mewah, canggih dan hal lain yang tidak dapat menggambarkan keindahan surga, tetap saja hal itu tidak dapat memberikan kebahagiaan yang sejati kepada Adam, Adam tetap merasa ada yang kurang pada dirinya, karena waktu itu ketika adam tinggal di surga, adam tinggal seorang diri tanpa ditemani oleh seorangpun selain dirinya. Maka ketika Allah menganugerahkan seorang puteri yang bernama hawa untuk menemaninya di surga, Adam merasa sangat bahagia yang tidak terhingga. Kebahagiaan itu tidak lain karena adanya cinta yang sudah Allah anugerahkan kepada manusia. Begitu pula layaknya cinta yang dirasakan oleh para cucu adam dizaman sekarang ini, tidaklah berbeda dengan cinta adam pada waktu, yaitu cinta kepada lawan jenis.
Cinta akan terasa indah ketika cinta dapat memberikan apa yang kita inginkan, tetapi cinta justru akan memberikan kesedihan dan penderitaan, ketika cinta tidak dapat memenuhi perasaan yang kita rasakan. Salah satu cinta yang tidak dapat memberikan kebahagiaan kepada setiap orang yang merasakannya, adalah Cinta yang yang mungkin biasa orang-orang sebut dengan cinta yang bertepuk sebelah tangan. Cinta yang dirasakan oleh seseorang, belum tentu dirasakan pula oleh orang yang ada dalam perasaan itu. Banyak sekali orang yang putus asa karena cinta, cinta yang tidak terbalas adalah salah satu penyebabnya. Lalu yang menjadi pertanyaan, Siapa yang harus disalahkan ketika cinta bertepuk sebelah tangan?
Seperti disebutkan di atas bahwa cinta adalah rasa yang dimiiliki oleh seseorang kepada orang lain. Cinta datang tanpa kita undang dan tanpa kita minta. Cinta datang dengan sendirinya tanpa kita sadari. Ketika cinta itu datang kepada kita tanpa kita minta akan tetapi cinta itu tertuju kepada orang yang tidak mempunyai perasaan kepada kita, apa yang harus kita perbuat? Maka mungkin Seseorang akan tersiksa dengan perasaannya, tanpa mempunyai kuasa untuk menghidarinya.
Dalam menghadapi permasalahan seperti disebutkan di atas, manusia itu mau tidak mau harus memilih salah satu jalan diantara dua jalan, walaupun jalan yang satu yang mungkin dipilih, tetapi jalan yang lain lah yang akan dijadikan jalan buat seseorang melangkahkan kakinya. Dua jalan itu ialah:
1)Jalan dimana orang itu berusaha untuk menghilangkan perasaan itu, meskipun banyak orang yang tidak sanggup untuk melangkahkan kakinya di jalan ini, yang akhirnya putus asalah yang di dapatkan.
2)Jalan dimana orang itu berusaha memberikan perhatian, ketulusan, dan cintanya kepada orang yang dituju dalam cinta itu, meskipun banyak sekali orang yang dituju itu tidak memperdulikan perasaan cinta yang dirasakan.
Dalam permasalahan seperti ini, manusia akan merasakan cinta itu terasa layaknya duri yang menusuki tubuhnya. Disatu sisi dia tidak kuasa untuk menghilangkan perasaan itu, tetapi disisi lain ketika dia berusaha untuk mencurahkan perasaannya itu dengan memberikan kasih sayang, ketulusan, dan cintanya, seringkali dia justru akan mendapatkan kesedihan yang lebih menyakitkan bila dibandingkan dengan satu sisi yang lain.
Saran: “Untuk memahami pembahasan selanjutnya, dianjurkan pembaca memahami benar-benar kedua jalan di atas...”
jalan yang pertama diantara dua jalan yang telah disebutkan di atas, menjelaskann bahwa seseorang yang menghadapi permasalahan seperti di atas, dia sedang menuju kepada jalan yang mungkin sebagian orang tidak dapat mencapai perjalanan itu dengan sukses. Sekali lagi, Cinta itu datang tanpa kita sadari, tanpa kita minta, dan tanpa kita berusaha untuk mendaptakannya, tetapi cinta itu datang dengan sendirinya tanpa kita mempunyai kuasa untuk menolaknya. Lalu apakah mungkin cinta yang datang dengan tiba-tiba itu dapat kita hilangkan dari perasaan kita? Kalau umpamanya cinta itu datang sesuai keinginan kita, mungkin kita juga akan mudah untuk menghilangkan atau menghancurkannya dari perasaan kita. Tetapi cinta itu datang tanpa kita memintanya...maka tidak jarang seseorang yang sudah berusaha untuk menghilangkan perasaan cinta itu dari dirinya, tetapi hanya putus asa dan kesedihan yang didapatkannya. Disinilah orang akan merasakan kebingungan, yang tidak terhingga. Pikiran akan mencari berbagai cara untuk bisa memenuhi perasaan itu walaupun mungkin dengan berbagai cara, dan hati juga berusaha sekuat tenaga untuk bisa mencari celah atau jalan untuk cinta itu keluar dari perasaannya, karena memang dia sudah sangat tersiksa dengan cinta itu.
Jalan kedua menjelaskan bahwa untuk menyelesaikan permasalahan itu seseorang lebih memilih untuk mencurahkan perasaan itu dengan cara mengaplikasikanya dalam bentuk perbuatan, baik itu dalam bentuk perhatian, ketulusan, pemberian, atau hal lain yang dapat membuktikan bahwa perasaan itu benar-benar ada dalam hatinya. Namun, ketika orang yang dicintainya itu sama sekali tidak mencintai kita, itulah yang menjadi pokok permasalahan. Untuk jalan yang kedua ini, seseorang pun akan merasakan penderitaan yang diakibatkan oleh perasaan cintanya itu. Seseorang sudah berusaha memberikan perhatian yang luar biasa kepada orang yang dicintainya, memberikan apa yang dimintannya, serta melakukan apa yang diinginkannya, dengan harapan orang itu dapat mengerti isi hati dan cinta yang sedang dirasakannya, yang tujuan akhirnya adalah orang itu diharapkan dapat membalas cinta dan perasaannya itu. Namun lagi-lagi, ketika dihadapkan oleh permasalahan bahwa orang yang kita cintai itu sama sekali tidak mempunyai perasaan cinta kepada kita sedikitpun, mungkin dia hanya menganggap kita sahabatnya saja, sekedar teman curhat saja, atau mungkin hanya menjaga hubungan baik dengan orang tua kita saja, itu semualah yang akan memberikan penderitaan dan membuat bingung orang merasakannya mengenai apa yang harus ia lakukan? Tetapi, apabila dibandingkan dengan jalan pertama yang harus ditempuh oleh orang yang mempunyai cinta yang bertepuk sebelah tangan, jalan kedualah yang mungkin sebagian besar orang memilih melangkahkan kakinya disitu. Makannya, seperti saya sebutkan sebelumnya bahwa “manusia itu mau tidak mau harus memilih salah satu jalan diantara dua jalan, walaupun jalan yang satu yang mungkin dipilih, tetapi jalan yang lain lah yang akan dijadikan jalan buat seseorang melangkahkan kakinya”. Jalan yang kedua inilah jalan yang dimaksud sebagai jalan lain yang akan dijadikan jalan buat seseorang melangkahkan kakinya.
Lalu kenapa saya menyebutkan jalan kedualah yang akan dijadikan jalan buat seseorang melangkahkan kakinya, karena kalau kita bandingkan antara kedua jalan itu, jalan yang kedualah yang cenderung sebagian besar orang memilihnya. Karena sebagian besar orang tidak sanggup untuk menghilangkan rasa cinta yang sudah tertanam dihatinya, walaupun kalau boleh memilih pasti dia akan memilih jalan yang pertama, karena resikonya lebih kecil bila dibandingkan dengan jalan yang kedua. Tetapi satu kali lagi saya yakinkan, tidak mudah untuk orang menghilangkan perasaan cinta yang sudah tertanam dalam hati. Makannya banyak sekali orang yang sesungguhnya tidak sanggup untuk melangkahkan kakinya pada jalan yang pertama tadi, tetapi orang itu memaksakan dirinya, lalu apa yang terjadi? Banyak orang yang mati bunuh diri karena sudah bingung apa yang harus ia lakukan, upaya apa yang bisa menghilangkan perasaan cinta itu. Makannya dalam hal ini saya sarankan dalam kehidupan ini kita tidak tahu kapan cinta itu datang, dan kepada siapa cinta itu ditujukan, maka apabila suatu saat kita menghadapi hal yang seperti ini, maka satu-satunya senjata yang ampuh untuk melindungi kita dari hal-hal negatif, seperti bunuh diri karena keputusasaan, menculik orang yang kita cintai itu kemudian kita memperkosanya, membunuh kekasihnya, atau hal lain yang sangat tidak beradab, itu semua hanya dapat kita hindari dengan senjata yang disebut dengan IMAN. Hanya keimanan lah yang dapat mencegah diri kita dari perbuatan-perbuatan tercela seperti disebutkan di atas.
Dalam hal ini, sekali lagi saya tekankan bahwa ketika orang sudah tidak sanggup melangkah pada jalan yang pertama, maka secara otomatis berarti dia sudah melangkahkan kakinya pada jalan yang kedua. Walaupun kedua jalan tersebut sebenarnya sama-sama tidak akan memberikan dan memenuhi keinginan dari perasaan yang kita rasakan itu.
Akhir kata, Apabila kita melihat permasalahan seperti di atas, saya sebagai penulis sangat berharap dan mengajak teman-teman semuanya yang membaca tulisan saya ini hendaknya memberikan komentar atau bagaimana seharusnya, dan apa yang harus dilakukan seseorang apabila seseroang itu sudah tidak sanggup untuk menghilangkan perasaan cinta kepada orang yang dicintainya, walaupun apabila diaplikasikan dalam bentuk perhatian/ hal lainnya (dengan harapannya orang yang kita cintai itu mau mengerti perasaan cinta yang kita rasakan), itupun tidak akan berhasil karena memang orang yang kita cintai itu sama sekali tidak mempunyai perasaan seperti yang kita rasakan. Saya tunggu komentar teman-teman pembaca semuanya secepatnya..!!
By: ipin
ipin_ahul@yahoo.com










KETIKA CINTA BERTEPUK SEBELAH TANGAN
Cinta merupakan salah satu anugerah yang Allah berikan kepada mahluknya dengan nilai yang tak terhingga. Cinta yang diberikan kepada mahluknya itu menjadikan kehidupan di dunia semakin berwarna. Kehidupan di dunia apabila tidak ada cinta, maka kehidupan itu akan terasa sangat hampa. Bagaimana tidak, ketika cinta tidak lagi ada dalam kehidupan manusia, kehidupan manusia itu akan dipenuhi oleh rasa iri dan dengki antar manusia, saling dendam antar satu dengan yang lainnya, maka saat itulah dunia sudah tidak lagi kehilatan dan dirasakan indah. Manusia tidak lagi memiliki rasa belas kasihan kepada orang yang lemah, tidak lagi seorang ibu mengandung, melahirkan, menyusui dan merawatnya anaknya sampai anak itu tumbuh dewasa, seorang yang kaya sudah tidak lagi perduli kepada tetangganya yang tidak dapat mendapatkan makanan untuk menyambung hidupnya, seorang penguasa sudah tidak lagi memikirkan dan memperhatikan rakyatnya, apabila mereka semua sudah tidak memiliki kasih sayang antar sesama.
Cinta yang di anugerahkan Allah kepada manusia akan membawa kehidupan di dunia ini menjadi damai, tentram, dan akan tercipta kehidupan yang harmonis antar umat manusia. Cinta yang menjadikan manusia mempunyai rasa peduli kepada manusia yang lainnya. Cinta itulah yang akan membawa manusia kepada kebahagiaan yang abadi, yaitu kebahagiaan yang diperoleh ketika di dunia, lebih-lebih kebahagiaan yang dihadiahkan Allah kepada mahluknya ketika memasuki negeri abadi, negeri akherat.
Dalam kenyataannya, Allah SWT. menganugerahkan cinta sangatlah beragam bentuknya. Ada cinta Tuhan kepada mahluknya atau sebaliknya, cinta seorang Rasul kepada umatnya atau sebaliknya, cinta ibu kepada putra-puterinya, cinta seorang penguasa kepada rakyatnya, serta ada pula cinta yang dianugerahkan Allah kepada mahluk dalam bentuk cinta kepada lawan jenis. Cinta kepada lawan jenis merupakan salah satu cinta yang sudah Allah anugerahkan kepada mahluknya, yaitu manusia. Adanya cinta itu sudah Allah perlihatkan sejak manusia pertama kali diciptakan. Ketika Allah menciptakan seorang manusia pertama yaitu Adam, dan ketika Adam sudah diciptakan kemudian Allah tempatkan adam di tempat yang luar biasa indahnya, tempat yang semua orang berharap untuk bisa tinggal disana, tempat itu adalah surga. Tapi ternyata, tempat tinggal yang sudah Allah berikan kepada Adam yang di dalamnya dipenuhi dengan fasilitas super mewah, canggih dan hal lain yang tidak dapat menggambarkan keindahan surga, tetap saja hal itu tidak dapat memberikan kebahagiaan yang sejati kepada Adam, Adam tetap merasa ada yang kurang pada dirinya, karena waktu itu ketika adam tinggal di surga, adam tinggal seorang diri tanpa ditemani oleh seorangpun selain dirinya. Maka ketika Allah menganugerahkan seorang puteri yang bernama hawa untuk menemaninya di surga, Adam merasa sangat bahagia yang tidak terhingga. Kebahagiaan itu tidak lain karena adanya cinta yang sudah Allah anugerahkan kepada manusia. Begitu pula layaknya cinta yang dirasakan oleh para cucu adam dizaman sekarang ini, tidaklah berbeda dengan cinta adam pada waktu, yaitu cinta kepada lawan jenis.
Cinta akan terasa indah ketika cinta dapat memberikan apa yang kita inginkan, tetapi cinta justru akan memberikan kesedihan dan penderitaan, ketika cinta tidak dapat memenuhi perasaan yang kita rasakan. Salah satu cinta yang tidak dapat memberikan kebahagiaan kepada setiap orang yang merasakannya, adalah Cinta yang yang mungkin biasa orang-orang sebut dengan cinta yang bertepuk sebelah tangan. Cinta yang dirasakan oleh seseorang, belum tentu dirasakan pula oleh orang yang ada dalam perasaan itu. Banyak sekali orang yang putus asa karena cinta, cinta yang tidak terbalas adalah salah satu penyebabnya. Lalu yang menjadi pertanyaan, Siapa yang harus disalahkan ketika cinta bertepuk sebelah tangan?
Seperti disebutkan di atas bahwa cinta adalah rasa yang dimiiliki oleh seseorang kepada orang lain. Cinta datang tanpa kita undang dan tanpa kita minta. Cinta datang dengan sendirinya tanpa kita sadari. Ketika cinta itu datang kepada kita tanpa kita minta akan tetapi cinta itu tertuju kepada orang yang tidak mempunyai perasaan kepada kita, apa yang harus kita perbuat? Maka mungkin Seseorang akan tersiksa dengan perasaannya, tanpa mempunyai kuasa untuk menghidarinya.
Dalam menghadapi permasalahan seperti disebutkan di atas, manusia itu mau tidak mau harus memilih salah satu jalan diantara dua jalan, walaupun jalan yang satu yang mungkin dipilih, tetapi jalan yang lain lah yang akan dijadikan jalan buat seseorang melangkahkan kakinya. Dua jalan itu ialah:
1)Jalan dimana orang itu berusaha untuk menghilangkan perasaan itu, meskipun banyak orang yang tidak sanggup untuk melangkahkan kakinya di jalan ini, yang akhirnya putus asalah yang di dapatkan.
2)Jalan dimana orang itu berusaha memberikan perhatian, ketulusan, dan cintanya kepada orang yang dituju dalam cinta itu, meskipun banyak sekali orang yang dituju itu tidak memperdulikan perasaan cinta yang dirasakan.
Dalam permasalahan seperti ini, manusia akan merasakan cinta itu terasa layaknya duri yang menusuki tubuhnya. Disatu sisi dia tidak kuasa untuk menghilangkan perasaan itu, tetapi disisi lain ketika dia berusaha untuk mencurahkan perasaannya itu dengan memberikan kasih sayang, ketulusan, dan cintanya, seringkali dia justru akan mendapatkan kesedihan yang lebih menyakitkan bila dibandingkan dengan satu sisi yang lain.
Saran: “Untuk memahami pembahasan selanjutnya, dianjurkan pembaca memahami benar-benar kedua jalan di atas...”
jalan yang pertama diantara dua jalan yang telah disebutkan di atas, menjelaskann bahwa seseorang yang menghadapi permasalahan seperti di atas, dia sedang menuju kepada jalan yang mungkin sebagian orang tidak dapat mencapai perjalanan itu dengan sukses. Sekali lagi, Cinta itu datang tanpa kita sadari, tanpa kita minta, dan tanpa kita berusaha untuk mendaptakannya, tetapi cinta itu datang dengan sendirinya tanpa kita mempunyai kuasa untuk menolaknya. Lalu apakah mungkin cinta yang datang dengan tiba-tiba itu dapat kita hilangkan dari perasaan kita? Kalau umpamanya cinta itu datang sesuai keinginan kita, mungkin kita juga akan mudah untuk menghilangkan atau menghancurkannya dari perasaan kita. Tetapi cinta itu datang tanpa kita memintanya...maka tidak jarang seseorang yang sudah berusaha untuk menghilangkan perasaan cinta itu dari dirinya, tetapi hanya putus asa dan kesedihan yang didapatkannya. Disinilah orang akan merasakan kebingungan, yang tidak terhingga. Pikiran akan mencari berbagai cara untuk bisa memenuhi perasaan itu walaupun mungkin dengan berbagai cara, dan hati juga berusaha sekuat tenaga untuk bisa mencari celah atau jalan untuk cinta itu keluar dari perasaannya, karena memang dia sudah sangat tersiksa dengan cinta itu.
Jalan kedua menjelaskan bahwa untuk menyelesaikan permasalahan itu seseorang lebih memilih untuk mencurahkan perasaan itu dengan cara mengaplikasikanya dalam bentuk perbuatan, baik itu dalam bentuk perhatian, ketulusan, pemberian, atau hal lain yang dapat membuktikan bahwa perasaan itu benar-benar ada dalam hatinya. Namun, ketika orang yang dicintainya itu sama sekali tidak mencintai kita, itulah yang menjadi pokok permasalahan. Untuk jalan yang kedua ini, seseorang pun akan merasakan penderitaan yang diakibatkan oleh perasaan cintanya itu. Seseorang sudah berusaha memberikan perhatian yang luar biasa kepada orang yang dicintainya, memberikan apa yang dimintannya, serta melakukan apa yang diinginkannya, dengan harapan orang itu dapat mengerti isi hati dan cinta yang sedang dirasakannya, yang tujuan akhirnya adalah orang itu diharapkan dapat membalas cinta dan perasaannya itu. Namun lagi-lagi, ketika dihadapkan oleh permasalahan bahwa orang yang kita cintai itu sama sekali tidak mempunyai perasaan cinta kepada kita sedikitpun, mungkin dia hanya menganggap kita sahabatnya saja, sekedar teman curhat saja, atau mungkin hanya menjaga hubungan baik dengan orang tua kita saja, itu semualah yang akan memberikan penderitaan dan membuat bingung orang merasakannya mengenai apa yang harus ia lakukan? Tetapi, apabila dibandingkan dengan jalan pertama yang harus ditempuh oleh orang yang mempunyai cinta yang bertepuk sebelah tangan, jalan kedualah yang mungkin sebagian besar orang memilih melangkahkan kakinya disitu. Makannya, seperti saya sebutkan sebelumnya bahwa “manusia itu mau tidak mau harus memilih salah satu jalan diantara dua jalan, walaupun jalan yang satu yang mungkin dipilih, tetapi jalan yang lain lah yang akan dijadikan jalan buat seseorang melangkahkan kakinya”. Jalan yang kedua inilah jalan yang dimaksud sebagai jalan lain yang akan dijadikan jalan buat seseorang melangkahkan kakinya.
Lalu kenapa saya menyebutkan jalan kedualah yang akan dijadikan jalan buat seseorang melangkahkan kakinya, karena kalau kita bandingkan antara kedua jalan itu, jalan yang kedualah yang cenderung sebagian besar orang memilihnya. Karena sebagian besar orang tidak sanggup untuk menghilangkan rasa cinta yang sudah tertanam dihatinya, walaupun kalau boleh memilih pasti dia akan memilih jalan yang pertama, karena resikonya lebih kecil bila dibandingkan dengan jalan yang kedua. Tetapi satu kali lagi saya yakinkan, tidak mudah untuk orang menghilangkan perasaan cinta yang sudah tertanam dalam hati. Makannya banyak sekali orang yang sesungguhnya tidak sanggup untuk melangkahkan kakinya pada jalan yang pertama tadi, tetapi orang itu memaksakan dirinya, lalu apa yang terjadi? Banyak orang yang mati bunuh diri karena sudah bingung apa yang harus ia lakukan, upaya apa yang bisa menghilangkan perasaan cinta itu. Makannya dalam hal ini saya sarankan dalam kehidupan ini kita tidak tahu kapan cinta itu datang, dan kepada siapa cinta itu ditujukan, maka apabila suatu saat kita menghadapi hal yang seperti ini, maka satu-satunya senjata yang ampuh untuk melindungi kita dari hal-hal negatif, seperti bunuh diri karena keputusasaan, menculik orang yang kita cintai itu kemudian kita memperkosanya, membunuh kekasihnya, atau hal lain yang sangat tidak beradab, itu semua hanya dapat kita hindari dengan senjata yang disebut dengan IMAN. Hanya keimanan lah yang dapat mencegah diri kita dari perbuatan-perbuatan tercela seperti disebutkan di atas.
Dalam hal ini, sekali lagi saya tekankan bahwa ketika orang sudah tidak sanggup melangkah pada jalan yang pertama, maka secara otomatis berarti dia sudah melangkahkan kakinya pada jalan yang kedua. Walaupun kedua jalan tersebut sebenarnya sama-sama tidak akan memberikan dan memenuhi keinginan dari perasaan yang kita rasakan itu.
Akhir kata, Apabila kita melihat permasalahan seperti di atas, saya sebagai penulis sangat berharap dan mengajak teman-teman semuanya yang membaca tulisan saya ini hendaknya memberikan komentar atau bagaimana seharusnya, dan apa yang harus dilakukan seseorang apabila seseroang itu sudah tidak sanggup untuk menghilangkan perasaan cinta kepada orang yang dicintainya, walaupun apabila diaplikasikan dalam bentuk perhatian/ hal lainnya (dengan harapannya orang yang kita cintai itu mau mengerti perasaan cinta yang kita rasakan), itupun tidak akan berhasil karena memang orang yang kita cintai itu sama sekali tidak mempunyai perasaan seperti yang kita rasakan. Saya tunggu komentar teman-teman pembaca semuanya secepatnya..!!
By: ipin
ipin_ahul@yahoo.com