Kamis, 14 Mei 2009

Tips Membuat Telor Asin

1. Bersihkan telor bebek dengan di gosok / disikat hingga bersih pilih telor yang betul-betul bagus.
2. Siapkan Wadah Tupperware untuk menyimpan / memeram telor bebek ( Dengan menggunakan SIngle Deco ).
3. Tuangkan air kedalam wadah Single Deci lalu masukan garam dan aduk rata, sehingga menjadi larutan air garam.
4. Masukan telor bebek yang sudah bersih kedalam larutan tersebut.
5. Tutup rapat wadah, lalu simpan ditempat yang kering.
6. Untuk telor dengan kadar keasinan rendah disimpan 1 minggu saja, untuk keasingan sedang disimpan selama 2 minggu dan bila ingin sampai “Masir” ( kuning telor sampai keluar minyaknya ) disimpan sampai 3 minggu Selanjutnya telor bisa direbus atau di bikin masakan lain

Selamat Mencoba …. !!
by: wandi (oneD)

Selasa, 12 Mei 2009

DUA SISI YANG BERBEDA DALAM MEDIA TELEVISI: antara manfaat dan dampak

Nama : Nasirullah Sitam
Nim : 07140038
Blog: http://cahkarimunjawa.blogspot.com

DUA SISI YANG BERBEDA DALAM MEDIA TELEVISI : Antara Manfaat dan Dampak

PENDAHULUAN
Semakin majunya media dan fasilitas yang ada pada era sekarang, sangatlah membantu kita dalam mencari ataupun dalam mendapatkan suatu informasi dengan mudah dan cepat. Dulunya suatu informasi bisa didapatkan hanya lewat lisan saja, setelah itu berkembang menjadi masyarakat baca. Setelah beberapa abad kemudian dunia semakin menjadi lebih berkembang dengan pesat, mulai dari ditemukannya alat-alat seperti mesin uap, lampu pijar, telepon dan lainnya.
Saat ini media televisi adalah suatu media yang sangat paling banyak dimiliki oleh semua kalangan masyarakat mulai dari kalangan elite sampai kalangan yang paling bawah. Kita sadar bahwa semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), maka semakin banyak pula manfaat dan dampaknya bagi kita semua. Memang itu semua tidak bisa kita pungkiri, karena majunya alat-alat teknologi itu bagaikan dua mata pisau yang berguna dan bisa juga membuat semua ini menjadi merugikan aspek lain.
Dengan perkembangan yang sangat pesat seperti ini, hal yang harus kita lakukan adalah bagaimana cara agar generasi kita dan mendatang tidak akan terpengaruh dengan dampak yang diakibatkan oleh media ini. Bahkan seharusnya kita bisa memanfaatkan semua fasilitas yang ada untuk kepentingan yang sangat berguna bagi kita untuk saat ini dan saat yang akan datang.



PEMBAHASAN

1. Pengertian Media Televisi

Media adalah suatu alat untuk menyampaikan suatu informasi komunikasi maupun lainnya secara aktif maupun pasif. Sedangkan Televisi berasal dari dua kata yaitu( tele ) yang artinya jauh dan (visi) artinya pandangan, yang bermakna pandangan jarak jauh. Namun arti secara global adalah sebuah alat media informasi audio visual satu arah.( dalam Google ). Sedangkan pengertian media televisi adalah program khusus yang banyak dinikmati oleh banyak orang di seluruh dunia dengan menampilkan program yang bisa mendapatkan suatu informasi ataupun hanya untuk mendapatkan sesuatu yang menarik dan bersifat menghibur saja.
Saluran atau channel media televisi di Indonesia sebenarnya muncul pada bulan Agustus tahun 1960, pada saat itu hanya ada satu channel yakni TVRI (Televisi Republik Indonesia). Sedangkan munculnya gagasan mendirikan saluran televisi itu sendiri sudah 10 tahun sebelumnya, tepatnya tahun 1950 walau saat itu stasiun televisi yang ada di Indonesia sangatlah sedikit. Dan pemberi gagasan didirikannya saluran televisi di Indonesia adalah Presiden Indonesia saat itu Ir.Soekarno.
Sampai saat ini saluran televisi berkembang dengan sangat pesat, diawali dengan TVRI, RCIT, TPI, sampai munculnya METRO TV. Semakin banyak saluran televisi itu ada, maka semakin banyak pula acara-acara yang disajikan kepada kita semua mulai dari informasi dalam bentuk berita sampai dengan suatu hal yang hanya bersifat menghibur semata.

2. Jenis-jenis Tayangan di Media Televisi

Pada awalnya adanya saluran televisi di Indonesia yaitu TVRI, saluran ini hanya memuat peristiwa-peristiwa yang terjadi kemarin atau yang terjadi saat itu juga. Bahkan tidak ada hiburan-hiburan yang ada dalam agendanya saat itu,masyarakat saat itu lebih mengenal TVRI itu dengan sebutan “ Dunia Dalam Berita” saja. Hal ini lebih disebabkan pentingnya suatu informasi pada saat itu, dan terlebih saluran TVRI adalah milik pemerintah bukan milik swasta.
Setelah banyak saluran-saluaran stasiun televisi didirikan. Maka semakin banyak pula program-program yang ditayangkan . Program-program yang ditayangkan oleh media televisi antara lain, informasi-informasi berita, reality show, dialog, infotainment, musik, film, olahraga, iklan-iklan dan lain-lain. Ini semua dilakukan oleh pihak yang mengelola stasiun-stasiun yang mempunyai visi,misi, dan tujuan yang berbeda-beda.
Pihak stasiun betul-betul tidak mengetahui siapa, berapa, dan bagaimana reaksi dari mereka yang sedang menonton program acaranya. Hal inilah yang menyebabkan berubahnya fungsi televisi pada saat dulu dan sekarang. Kita sendiri tahu bahwa semakin banyak progam acara televisi yang tidak mendidik dan terlintas hanya mengejar dari aspek komersil saja dan mengindahkan aspek-aspek lainnya.
Perubahan jenis tayangaan yang dilakukan oleh sebagian besar stasiun televisi swasta bisa saja berperan baik dalam pendidikan anak-anak, tapi bisa pula malah semakin merugikan anak-anak. Semua ini lebih diakibatkan oleh film yang tidak baik, ataupun jam tayang acara tersebut pada saat waktu anak-anak sedang belajar. Saat-saat yang seperti itulah peran kedua orangtua sangat penting untuk kemajuan anak-anaknya.

3. Fungsi Media Televisi

Media televisi sangat vital dalam rangka menyebarkan informasi dan opini di tengah masyarakat. Kalau televisi berada ditangan orang-orang yang baik maka semua acara yang ditayangkan akan menjadi baik, akan tetapi jika televisi ini berada di tangaan orang-orang yang tidak begitu paham dengan pendidikan dan hanya mementingkan diri sendiri maka yang terjadi adalah sebaliknya. Ini ada sebagian fungsi adanya media televisi yang bersifat positif, antara lain adalah :

 Sebagai sarana pendidikan

Media televisi sangat membantu dalam hal pendidikan, tidak sedikit acara- acara yang ditayangkan dalam suatu acara mengandung unsur edukatif. Seperti halnya acara “Wants to be a Millionaire” sampai dengan film anak-anak dan juga lainnya.


 Sebagai sarana hiburan

Dari segi hiburan, peran televisi sangatlah vital. Kita bisa mengatakan bahwa media inilah yang paling popular di semua kalangan. Banyak sekali acara-acara yang bersifat menghibur dalam televisi, mulai dari sinetron, musik, olahraga, sampai dengan acara reality show yang saat ini sedang populernya.

 Sebagai sarana komunikasi

Fungsi media dalam hal komunikasi ini bisa kita lihat dengan banyaknya acara-acara yang bisa kita lihat akhir-akhir ini, misalnya adanya dialog antara pemerintah dengan semua elemen masyarakat maupun lainnya. Selain itu juga, media ini bisa kita gunakan dalam mencurahkan aspirasi kita kepada pemerintah dalam menjadikan negeri ini menjadi lebih maju.

 Sebagai sarana petunjuk

Media televisi adalah media yang bisa membuat kita mengetahui sesuatu hal yang sebelumnya kita tidak mengetahui ataupun belum mengetahuinya. Banyak hal yang meliput tempat, acara, maupun kejadian yang terjadi ditempat lain yang bisa kita lihat melalui adanya televisi.
Kita tidak bisa menyanggah jika media televisi ini sangat berperan penting dalam segala kegiatan yang dilakukan oleh setiap masyarakat di lingkungannya. Karena dengan adanya media, maka kita akan mengetahui apa yang terjadi kemarin, saat ini , bahkan prediksi esok hari. Karena dengan media televisi setiap peristiwa yang terjadi bisa kita ketahui melalui adanya televisi dalam waktu yang relatif cepat.

4. Tujuan Media Televisi

 Melindungi anak dari pengaruh negatif media yang berkembang saat ini dan saat yang akan datang
 Memberdayakan posisi orang tua dan anak dalam interaksi dengan media, terutama televisi, dengan cara menumbuhkan sikap kritis terhadap media televisi. Sehingga anak-anak bisa mempunyai sifat yang kritis dan bisa memilih acara yang baik untuknya.
 Meningkatkan semua program televisi untuk semua kalangan masyarakat. Yang dilakukan dengan memproduksi informasi obyektif dan independen tentang kualitas isi tayangan televisi yang relevan, biro iklan, komisi penyiaran Indonesia dan berbagai institusi terkait.

Pada intinya tujuan dengan adanya media televisi adalah untuk segala sesuatu yang bermanfaat bagi kita semua. Tapi memang tidak sedikit pula yang menyalahgunakan media ini untuk tujuan-tujuan yang kurang baik, karena untuk kepentingan beberapa orang saja.

5. Pengaruh Media Televisi

Pengaruh media televisi terhadap komunikasi massa itu sangat berperan besar. Media televisi merangsang masyarakat untuk mengubah situasi. Mereka menyajikan hiburan dan informasi, yang secara tidak sadar akan direspon oleh pemirsa. Mereka menyajikan dalam drama, cerita diskusi, artikel dan iklan-iklan. Dalam semua situasi ini, nilai-nilai masyarakat diungkapkan secara sulit untuk kita pahami.
Biasanya orang-orang yang selaalu melihat televisi akan berbuat ataupun sudah sedikit terpengaruh dengan apa yang dilihatnya. Inilah saat-saat yang harus kita waspadai, karena apabila kita salah mengartikan maka akan terjadi sesuatu yang sangat merugikan kita dalam segala aspek.
Hari demi hari tayangan televisi tidak semakin baik, ibarat rapor sekolahan tentu semua nilai rapornya lebih banyak yang berwarna merah yang berarti tidak naik kelas, tetap tinggal di kelas bahkan bisa turun kelas. Mungkin kita harus bisa selektif dalam memilih acara apa yang patuh kita tonton. Selain itu juga orangtua harus bisa membuat anak-anaknya bisa melihat cara yang pantas untuk ditonton oleh semua kalangan.

6. Dampak Media Televisi dan Antisipasinya

Seperti halnya yang sudah kita ketahui bahwa berkembangnya suatu media yang sangat populer seperti televisi selain mempunyai manfaat, juga mempunyai dampak yang kurang baik untuk semua orang, khususnya bagi anak-anak. Ada banyak dampak yang disebabkan terlalu sering menonton televisi antara lain:

 Mendorong anak menjadi konsumtif
Anak-anak merupakan target pengiklan yang utama sehingga mendorong mereka menjadi konsumtif. Ini disebabkan karena anak-anak terlalu terpengaruh dengan segala iklan-iklan yang ditayangkan di televisi.
 Berpengaruh pada sikap dan prilaku
Anak yang banyak menonton TV namun belum memiliki daya kritis yang tinggi, besar kemungkinan terpengaruh oleh apa yang ditampilkan di televisi. Mereka bisa jadi berpikir bahwa semua orang dalam kelompok tertentu mempunyai sifat yang sama dengan orang di layar televisi. Hal ini akan mempengaruhi sikap mereka dan dapat terbawa hingga mereka dewasa.
 Mengurangi semangat belajar
Acara yang ditayangkan televisi simpel, memikat, dan membuat ketagihan sehingga sangat mungkin anak menjadi malas belajar. Hal ini haruslah dicermati oleh kedua orangtua agar anak-anaknya tidak terpengaruh oleh acara televisi yang bisa membuat dirinya menjadi malas.
 Membentuk pola pikir sederhana dan mengurangi kreatifitas
Anak yang sering melihat televisi itu tidak bisa berkreativitas tinggi, karena imajinasi, intelektualitas, kreativitas dan perkembangan kognitifnya telah dipengaruhi oleh acara televisi.
 Mengurangi konsentrasi.
Konsentrasi anak-anak akan selalu berkurang ketika dia terlalu sering menonton televisi. Hal ini karena mereka terpaku pada acara-acara yang telah ditayangkan oleh televisi.
Sisi negatif lainnya dari media televisi adalah lemahnya pengawasan dan sensor terhadap program dan film yang layak ditonton anak-anak. Jadi yang harus kita lakukan adalah antisipasi agar semua ini tidak terjadi pada keluarga kita.sehingga semuanya akan terhindar dari kecanduan dalam menonton televisi.
Sebenarnya ada banyak cara yang bisa kita lakukan kepada diri kita maupun kepada anak-anak agar mereka bisa terlepas dari itu semua, kita sadari mengubah hal yang tidak baik menjadi baik tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Cara-cara yang bisa kita lakukan antara lain adalah :

 Memantau anak-anak dan menyuruh belajar, dengan catatan televisi dimatikan,
 Mengajaknya bermain bersama keluarga,
 Mengajaknya melakukan kegiatan lain yang bermanfaat, seperti ke perpustakaan, bakti sosial maupun yang lainnya.

PENUTUP
Sebenarnya semua kegiatan anak-anak yang kurang baik itu bisa di minimalisir, dengan cara peran kedua orangtua yang selalu memantau dan menasehati anak-anak akan semuaa kegiatan yang dilakukannya. Dan kita harapkan generasi kita ke depan bukanlah orang-orang yang berpikir sempit serta bodoh karena dijajah oleh media, melainkan generasi yang bisa memahami setiap kegunaan media itu untuk kegiatan yang bermanfaat.
Yang terpenting saat ini adalah melakukan pengertian kepada anak-anak kita tentang bagaimana cara memanfaatkan sebuah media televisi menjadi suatu media dalam melakukan pendidikan, dan mencegah anak-anak agar tidak terpengaruh hal-hal yang negatif akibat media tersebut.

BAHAN PUSTAKA
Lim, Hendrik dan Mayohomi. (_ _ _). Anak vs Media._ _ _:Ecex Media Komputindo
Panjaitan, Erca L dan TM. Dhani Iqbal. (2006). Matinya Rating Televisi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Subarti, EB. (_ _ _ ). Awas Tayangan Televisi._ _ _: Ecex Media Komputindo
http://pusatinfoelektronik.com/607/pengaruh-dampak-iklan-televisi-pada-anak-indonesia/". Diunduh pada tanggal 8 mei 2009 pukul 05.15 WIB
http://pusatinfoelektronik.com/177/tips-merawat-kamera-yang-benar/". Diunduh pada tanggal 8 mei 2009 pukul 05.30 WIBs

Kamis, 07 Mei 2009

KONSERVASI DAN PRESERVASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN

NASIRULLAH SITAM
NIM :07140038
BLOG:http://cahkarimunjawa.blogspot.com

Abstrak
Dalam ruang lingkup perpustakaan Konservasi dan Preservasi adalah suatu pekerjaan yang harus pustakawan kerjakan, karena dengan dilakukan itu semua maka suatu koleksi yang terdapat pada perpustakaan akan dapat terpelihara dengan baik. Setiap koleksi yang terdapat dalam perpustakaan harus di pelihara secara baik agar bisa tetap dimanfaatkan oleh para pemakai. Dan kita ketahui dalam memelihara koleksi-koleksi tersebut pustakawan memerlukan pengetahuan yang luas agar semua koleksi itu bisa bertahan lama dalam keadaan baik walaupun telah lama usia koleksi tersebut. Hal ini disebabkan oleh kebijakan di perpustakaan yang bertujuan menunjukkan dan mewujudkan eksitensi kegiatan Preservasi dan Konservasi yang dilakukan guna menyelamatkan koleksi yang ada.
Kata kunci : Konservasi, Preservasi, Koleksi, Pustakawan, Perpustakaan









PENDAHULUAN

Sepanjang sejarah manusia, perpustakan bertindak selaku penyimpanan khasanah hasil pikiran manusia. Hasil pikiran manusia ini dapat dituangkan dalam bentuk cetak maupun non cetak maupun dalam bentuk elekrtonik seperti disket. Hasil pikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk buku dalam arti yang luas, inisering diasosiakan dengan kegiatan belajar. Buku merupakan alat bantu manusia untuk belajar, sejak saat mulai dapat membaca, memasuki bangku sekolah hingga bekerja.1
Selain itu juga dalam buku yang lain menurut Mardyantini (2007 : 54), dikatakaan bahwa perpustakaan sebagai pusat informasi dan penyebar informasi, mempunyai tugas dan kewajiban untuk menjaga keutuhan dan kelestarian bahan-bahan perpustakaan yang dimiliki. Terkait dengan tugas dan kewajibannya, perpustakaan harus berusaha bagaimana agar tindakan pengerusakan maupun hal yang tidak diinginkan pada koleksi suatu perpustakaan tidak terjadi.
Dalam berbagai literature, kita akan menemukan istilah Conservation dan Preservation. Conservation atau pengawetan terbatas pada kebijakan serta cara khusus dalam melindungi atau menyimpan bahan pustaka dan arsip untuk kelestarian semuanya. Preservation atau pelestarian mencakup pada semua aspek usaha melestarikan semua bahan pustaka dan arsip, termasuk didalamnya kebijakan pengolahan, sumber daya manusia, metode dan tehnik penyimpanannya agar semua koleksi yang terdapat pada perpustakaan tersebut bisa dilestarikan dengan baik.
Maka karena itulah aktivitas Konservasi dan Preservasi haruslah bisa berjalan dengan baik, karena semua itu dilakukan semata-mata untuk menjaga dam menyimpan semua jenis koleksi yang terdapat pada suatu perpustakaan. Dengan berjalannya semua itu, maka sangat mungkin suatu perpustakaan akan dikunjungi oleh banyak pengguna untuk mencari koleksi yang telah disediakan.


PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN KONSERVASI DAN PRESERVASI
Konservasi secara umum diartikan dengan pelestarian, namun dalam khasanahnya sangat banyak pengertian yang ada dan berbeda pula implikasinya. Menurut Adishakti (2007) istilah ini biasanya digunakan para arsitekmengacu pada piagam dari International Council of Monuments and Site (ICOMOS) tahun 1981, Piagam ini lebih dikenal dengan Burra Charter.
Dalam Burra Charter konsep Konservasi adalah semua kegiatan pelestarian sesuai dengan kesepakatan yang dirumuskan pada Piagam tersebut. Konservasi adalah konsep proses pengolahan suatu tempat atau ruang ataupun obyek agar makna kultural yang terkandung didalamnya terpelihara dengan baik.
Maka dalam lingkup perpustakaan dapat dikatakan bahwa Konservasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu perpustakaan untuk melestarikan semua bahan koleksi yang ada agar tetap dalam keadaan yang baik, bisa digunakan serta dalam pelestariannya mengacu pada kebijakan perpustakaan tersebut.
Preservasi adalah kegiatan yang terencana dan terkelola untuk memastikan agar koleksi perpustakaan dapat terus dipakai selama mungkin. Pada dasarnya Preservasi itu upaya untuk mematikan agar semuabahan koleksi cetak maupun non cetak pada suatu perpustakaan bisa tahan lama dan tidak cepat rusak.
Dalam sepuluh tahun terakhir pada abad ke-20, Preservasi telah berkembang menjadi salah satu macam pekerjaan yang menarik perhatian dalam dunia perpustakaan.2 Oleh karena itu, akhir-akhir ini setiap perpustakaan seklalu menerapkan kegiatan Preservasi ini. Dan kita mengaharapkan dengan semakin berlanjutnuya kegiatan seperti ini, maka akan terjaga pula semua koleksi perpustakaan agar tidak cepat rusak maupun hilang.
Menurut Internatoinal Federation of Library Assosiation (IFLA) member batasan sdalam mendefinisikan tentang pelestarian (Sudarsono, 2006: 314).
1.Pelestarian (Preservation). Mencakup semua aspek usaha melestarikan bahan pustaka dan arsip, termasuk didalamnya kebijakan pengolahan, metode dan tehnik, sumber daya manusia, dan penyimpanannya.
2.Pengawetan (Conservation). Membatasi kebijakan dan cara khusus dalam melindungi bahan pustaka dan arsip untuk kelestarian koleksi tersebut.
3.Perbaikan (Restoration). Menunjuk pada pertimbangan dan cara yang digunakan untuk memperbaiki bahan pustaka dan arsip yang rusak.
Dari beberapa definisi istilah diatas dapat kita simpulkan bahwa, kegiatan Conservation dan Restoration adalah bagian dari kegiatan Konservasi. Sedangkan Preservation adalah kegiatan yang tidak bisa dimasukkan kedalam Konservasi karena itu telah masuk pada Preservasi. Hal ini dipisahkan karena ada batasan-batasan dari masing-masing istilah tersebut.

2. CAKUPAN BENTUK KEGIATAN KONSERVASI DAN PRESERVASI
Perpustakaan merupakan sistem informasi yang didalamnya terdapat aktifitas pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian dan penyajian serta penyebaran informasi.3 Suatu kemungkinan yang sangat besar jika kegiatan Konservasi dan Preservasi itu menjadi bagian dalam manajemen perpustakaan dan terorganisir dengan baik. Sehingga semua langkah-langkah yang telah diambil dan diputuskan bisa dilakukan dan dikembangkan sesuai dengan apa yang telah diinginkan bersama.
Setiap kegiatan yang terjadi pada suatu perpustakaan dalam menjaga agar semua koleksi cetak maupun pasti mencakup semua kegiatan dalam Konservasi dan Preservasi, hal ini bisa kita sebut seperti itu karena ketika kita melakukan Konservasi maka kita juga telah melakukan kegiatan Preservasi. Semua ini terjadi karena antara Konservasi dan Preservasi adalah kegiatan yang saling berkaitan.
Kegiatan Konservasi dan Preservasi saat ini telah berkembang dengan pesat, kita bisa lihat dengan berkembangnya segala teknologi maka kegiatan tersebut tidak hanya dapat dilakukan pada koleksi yang yang cetak saja. Karena saat ini juga telah berkembang kegiatan Konservasi dan Preservasi digital yang semaikn memudahkan perpustakaan dalam merawat suatu koleksi dengan baik.
2.1 Kegiatan Dalam Konservasi
Ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam kegiatan Konservasi, antara lain adalah :
Preservasi
Restorasi
Replikasi
Rekonstruksi
Revitalisasi, dan
Rehabilitasi.
Dari definisi diatas mengenai Konservasi maka seharusnya memungkinkan fungsi dari itu semua bisa dimanfaatan menjadi kegiatan yang relevan. Karena hanya dengan kegiatan itu semua maka setiap koleksi manupun yang lainnya yangt terdapat pada suatu perpustakaan bisa terawat dengan baik.
Biasanya kegiatan pelestarian koleksi dilakukan secara bertahap terdiri dari Inventarisas dan klasifikasi koleksi, koleksi yang terhitung sudah sangat tua, dan dana yang tersedia. Selain itu semua kita harus bisa melihat faktor-faktor yang membuat koleksi ini rusak antara lain:
Koleksi perpustakaan yangs sudah sangat tua,
Terkena cahaya yang berlebihan,
Terkena air,
Tekanan fisik yang berlebihan, dan
Vandalisme.4
Selain faktor-faktor diatas, masih banyak lagi yang lainnya. Melihat adanya faktor-faktor diatas, maka kegiatan pelestarian dapat dilakukan pula dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang telah disebutkan pada bagian atas. Sehingga kerusakan yang akan terjadi pada suatu koleksi di perpustakaan akan dapat diminimalisir dengan baik.
Dalam perpustakaan, idealnya haruslah ada seorang yang ahli dalam kegiatan Konservasi atau yang lebih dikenal dengan sebutan konservator. Konservaror ini harusnya sudah terlatih dengan baik dan berpengalaman untuk melakukan semua prosedur pemeliharaan dan perbaikan, dan semua prosedur lainnya. Tugas utama seorang Konservator antara lain adalah:
Mengawasi kegiatan Konservasi,
Membuat prioritas utama terhadap usaha perbaikan bahan pustaka,
Mengembangkan dan mengenalkan prosedur dan tehnikbaru dalam perbaikan bahan pustaka,
Memperbaharui informasi mengenai Konservasi bahan pustaka dengan mengikuti perkembangan literature Konservasi.
Semua aktifitas yang dilakukan pada Konservasi diatas tergantung pada kondisi, persoalan, dan kemungkinan yang dapat yang dapat dikembangkan dalam upaya pemeliharaan lebih lanjut. Suatu program Konservasi sedapat mungkin tidak hanya dipertahankan keasliannya dan perawatannya saja, melainkan juga haruslah mendatangkan nilai dan manfaat yang lainnya kepada masyarakat yang ikut serta dalam kegiatan tersebut dengan mengikuti kebijakan yang teklah dilakukan oleh lembaga perpustakaan tersebut.
2.2 Kegiatan Dalam Preservasi
Preservasi (Preservation) merupakan semua unsur pengolahan, keuangan, cara penyimpanan, alat bantu, ketenaga kerjaan, maupun metode yang digunakan untuk melestarikan bahan pustaka, dokumentasi, arsip maupun informasi yang dikandungnya.5 Preservasi itu pada dasarnya adalah upaya mempertahankan sumber daya kultural dan intelektual agar dapat digunakan sampai batas waktu yang selam mungkin. Khususnya lagi pada bahan koleksi buku yang terdapat pada perpustakaan, preservasi memainkan peran yang penting dalam pertumbuhan kekayaan intelektual dan pengembangan profesionalisme pada seseorang.
Dalam dunia kertas, konsep ini berkaitan langsung dengan perawatan dan pelestarian fisik kertas, perlindungan dari kerusakan pemakai, bencana alam, maupun pencurian. Kandungan isi buku dapat dilestarikan dengan merawat fisik kertasnya dan melakukan perawatan yang lainnya. Sehingga sebuah koleksi buku itu dapat tetap awet walau sudah sangat berumur tua.
Dalam kegiatan Preservasi sebenarnya tidak hanya dalam betuk buku saja, hal ini disebabkan majunya teknologi yang ada. Bahkan ada yang melakukan Preservasi digital untuk koleksi perpustakaan yang bentuknya non cetak. Menurut Barclay Odgen (3), aplikasi praktis dalam kegiatan Preservasi koleksi perpustakaan dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa faktor, diantaranya:
Biaya dan keuntungan dari melakukan kegiatan Preservasi.
Perlindungan koleksi yang mencakup perlindungan dari kebakaran, sistem pendeteksi dini kebakaran, bahan kimia, perlindungan dari air, pencurian, vandalism, dan kesiagaan dari bencana alam yang akan datang.
Lingkungan yang mencakup kelembaban, temperatur, kestabilan kelembaban, sirkulasi udara, tata pencahayaan, dan sarana penyimpanan.
Pengerakan koleksi yang mencakup desain pengerakan, penempatan pengerakan, eksterior dinding, dan alas untuk pengerakan.
Beberapa upaya kegiatan Preservasi koleksi perpustakaan diatas mempunyai tujuan yang sangat mendasar. Menurut saya karena perpijak pada sebuah harapan yang besar akan perkembangan peradaban lebih maju. Apapun kegiatan yang dilakukan , semuanya pada akhirnya adalah suatu cara agar semua koleksi yang di perpustakaan itu mendapatkan perlindungan dan pemeliharaan koleksi dengan baik dan benar.
Dalam suatu perpustakaan memang dibutuhak seorang Konservator dalam melestarikan koleksi yang ada. Selain seorang Konservator, peran pustakawan juga sangat penting dalam pemeliharaan koleksi. Pendidikan pemeliharaan bahan pustaka perlu diberikan kepada pustakawan, karena pustakawan terlibat langsung dalam kegiatan pemeliharaan tersebut. Pendidikan dalam pemeliharaan koleksi dibagi menjadi dua:
1.In house training, yang dipelajari antara lain:
Pengetahuan umum mengenai pemeliharaan bahan pustaka,
Memberikan tehnik-tehnik keahlian pemeliharaan yang baru,
Mencegah pengguna untuk merusak bahan pustaka.
2.Pendidikan pustakawan, pendidikanya dibagi menjadi tiga tahap :
Pelatihan wajib,
Pelatihan pilihan jangka pendek,
Pelatihan secara terpisah, bisa selama dua atau tiga tahun.
Semua kegiatan yang dilakukan pada bagian diatas adalah untuk Preservasi dalam bentuk koleksi cetak, ada jenis-jenis kegiatan Preservasi pada koleksi non cetak atau dalam bentuk digital antara lain:
Preservasi teknologi dalam bentuk perawatan secara seksama semua perangkat keras dan lunak yang dipakai dalam membaca atau menjalankan suatu materi digital tertentu.
Penyegaran atau pembaharuan dengan memperhatikan usia media, misalnya dialih mediakan.
Migrasi dan format ulang, berupa kegiatan mengubah konfigurasi data digital tanpa mengubah kandungan isi intelektualnya.
Emolusi (emolusion) yaitu proses dilingkungan sistem. Artinya, secara teoritis dapat dilakukan pembuatan ulang secara berkala terhadap program komputer tertentu agar dapat terus membaca data digital yang direkam dalam berbagai format dari berbagai versi.
Arkeologi digital (digital archeology) dengan asumsi bahwa suatu saat nanti aka nada sebuah cabang ilmu khusus yang berkonsentrasi pada “penggalian” media untuk mencari tahu apa isinya.
Mengubah data digital menjadi analog, terutama untuk materi digital yang sulit diselamatkan dengan semua cara diatas.



PENUTUP

Dari penjabaran diatas, penyuisun dapat menyimpulkan menjadi beberapa hal, yaitu : pertama, bahwa kegiatan akobnservasi dan preservasi bukanlah kegiatan yang sederhana. Kita harus berkonsentrasi pada pencegahan kerusakan terhadap semua koleksi yang terdapat pada sebuah perpustakaan. Kedua, kegiatan yang dilakukan untuk melestarikan atau memelihara suatu jenis koleksi termasuk didalamnya Konservasi dan Restorasi dapat dikatakan sebagai bagian dari kegiatan Preservasi, karena ketika kita melakukan Preservasi maka kita juga telah mengerjakan Konservasi.
Kegiatan Konservasi dan Preservasi itu tidak hanya mencakup pada koleksi cetak saja, melainkan sudah mencakup semua koleksi yang non cetak atau digital. Karena itulah saat ini juga sudah ada kegiatan Konservasi dan Preservasi digital yang dikakukan oleh perpustakaan- perpustakaan yang sudah mempunyai fasilitas teknologi yang lengkap.










DAFTAR PUSTAKA
Feathur, Jhon. “Preservation and Management of Library Collections”dalam terjemahan Rusina Syahrial dengan judul Perservasi dan Pengolahan Koleksi Perpustakaan. (Proyek Pengembangan Sistem Nasional tahun 1994/1995), Library association
Lasa, HS. Leksikon Kepustakaan Indonesia. Yogyakarta : Pustakawan UGM, 2000
Lasa, HS. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta : Gama Media,2005
Pendit, Putu Laxman. Perpustakaan Digital dari A-Z. Jakarta : Cita Karyakarsa Mandiri, 2008.
Sunarto, NS. Perpustakan dan Masyarakat. Jakarta : Sagung Seto, 2006.
Trimo, Soejono. Pengantar Ilmu Dokumentasi. Bandung : Remadja Karya, 1987.
%20pustaka/bab%207.pdf. diunduh pada tanggal 28 April 2009 pukul 21.30 WIB
. Diunduh pada tanggal 27 April 2009 pukul 00.30 WIB
. Diunduh pada tanggal 28 April 2009 pukul 20.00 WIB

Senin, 04 Mei 2009

tips tidur nyenyak

1. Jangan makan malam terlalu kenyang
Usahakan makan malam di bawah pukul 19.00 sehingga Anda tidak tidur dalam keadaan perut penuh.
2. Kurangi kegiatan yang menyita mental setelah pukul 20.30
3. Matikan lampu mulai pukul 22.30
Jika belum terbiasa tidur pada jam ini, majukan waktu tidur setengah jam lebih awal setiap minggu sampai akhirnya Anda biasa tidur pukul 22.30.
4. Mandi air panas sejam sebelum tidur
Teteskan minyak esensial lavender, vanila, atau cendana ke dalam air mandi untuk membuat Anda lebih rileks. Redupkan lampu dan pasang terapi aroma. Jika memungkinkan, dengarkan musik yang lembut dan menenangkan.
5. Minum air hangat
Bisa berupa susu atau teh chamomile.
6. Menulis buku harian
Sesaat sebelum tidur, download isi pikiran Anda yang begitu aktif ke dalam buku harian, sehingga kepala Anda tidak terlalu penuh lagi.
7. Baca buku
Jangan pilih novel dramatis atau bacaan yang membutuhkan pemikiran. Pilih buku yang memberi inspirasi.
8. Rasakan tubuh Anda
Ketika sudah berbaring di tempat tidur, tutup mata dan rasakan tubuh Anda. Dengan cara itu, Anda membawa perhatian ke tubuh. Jika ada ketegangan di bagian tubuh tertentu, bawa rileks daerah itu.
9. Perhatikan napas sampai tertidur
Tindakan ini bisa membantu, mengingat Anda masih berbaring di tempat tidur. Diam-diam amatilah napas. Saat itu aktivitas metabolisme berada dalam keadaan lambat, sama seperti ketika kita tidur nyenyak.